• SMAN 7 BENGKULU UTARA

  • Jl Raya Desa Pasar Baru Kota Bani, Putri Hijau, Bengkulu Utara

CERPEN : "LANGKAH DI KOTA KEMBANG" (Renna Putri Lestari)

Ini hal yang membuatku malas, perkumpulan kecil ini mulai terasa menegang. Hawa dan aroma paksaan mulai menguar di udara. Aku sudah bisa menebak arah pembicaraan ini. Ya pembicaraan yang pernah ditanyakan beberapa waktu yang lalu. Via SMS, telepon, e-mail , BBm, Line, atau akun apa sajalah, pasti Bibi bertanya padaku, dan pertanyaannya selalu sama!

            Dan dua hari yang lalu, Bibi datang ke rumah kami (Alasannya karena ada bisnis, tapi aku juga paham, pasti bertemu orangtuaku juga merupakan tujuannya ). Puncaknya ya, malam ini. Ini pasti serius. Saat aku kecil, saat Nenek dan Kakek masih lengkap, beberapa kali aku melihat perkumpulan keluarga seperti ini. Dulu aku tidak mengerti, sama seperti adik-adikku yang sesekali mengintip, kemudian bermain dan tertawa lagi.

            “Nia, pasti Bibi pernah menceritakan maksudnya, kan ? “ Tanya Ibu. Aku mengulum tersenyum.

            “Kami berdua setuju saja jika Nia tinggal bersama Bibi. Pasti akan lebih terjaga” Sambung Bapak sambil menghirup tehnya perlahan.

            “Orangtua kamu setuju, Nia. Benar kata Bibi bukan, banyak positifnya kamu tinggal bersama Bibi. Bibi juga merasa ditemani, “ Kata Bibi semangat, gayanya seperti sales promotion saja.

            “Apanya yang ditemani? Yang ada, Bibi pasti sering pergi,”Batinku menyanggah. Bibi adalah pengusaha muda. Sebut saja butik miliknya, siapa yang tidak tahu. Terhafal orang-orang kalangan atas. Mana mungkin tidak sering berpergian.

            Alasan Bibi sering membantu keluarga kami karena yang membiayai kuliahnya adalah Bapak. Jadi, dia ingin membalas kebaikan Bapak.

            “Kamu mendaftar di Perguruan Tinggi yang terkenal di Bandung semua, ya? Kamu memang cerdas, dimana yang diterima? Jauh dekat dengan kampus bukan masalah besar kok,” Ucap Bibi ringan. Aku menggigit bibir, belum ada sepatah katapun keluar dari mulutku. Sesak. Aku tidak mau. Alasan? Mungkin akan penuh satu buku jika aku sebutkan satu per satu alasanku, yang jelas ada beberapa alsan utamaku menolak ajakan Bibi.

            “Nia, tolong jawab!” Ketegasan samar terdengar dari ucapan Bapak tadi.

            “Itu terserah kamu, Nia. Pilih yang menurut kamu. Tetapi, kami lebih senag jika kamu ikut Bibi. “ Ujar Ibu lembut.

            Bibi mengangguk. Tanpa patah semangat terus membujukku. Keras kepalanya sifatnya. Dan sepertinya harus berhadapan denganku yang juga keras kepala. Aku tahu, Bibi bermaksud baik. Tapi, bukan jalan praktis seperti ini yang aku harapkan.

            “Nia.” Semua mata terarah padaku.

            Huhh..Baiklah, aku akan menjawab. Dengan sangat jelas.

            “Bibi, aku telah mendapat tawaran menjadi wartawan lepas di salah satu perusahaan Koran lokal swasta di Bandung. Pemiliknya adalah Ayah teman SMP Nia dulu. Aku akan bekerja saambilan di sana. Bibi, Ibu, dan Bapak tidak perlu cemas, aku pasti bisa membagi waktu. Aku tidak ingin bergantung pada Bibi terus. Terimakasih atas tawarannya, Bi. “ Aku mengakhiri percakapan malam ini. Tanpa melihat respon mereka lagi, aku menghambur ke dalam kamar. Kuharap mereka menerima pilihanku.

 

                                                ***

            Keputusanku sudah bulat, aku tidak akan ikut tinggal dengan Bibiku yang pengusaha itu. Dengan nilai yang cukup memuaskan, aku memutuskan kuliah di Kota Bandung, setelah mendaftar online di beberapa UNIVERSITAS, aku mantap memilih UNPAD. Bibi telah ribuan kali menawari untuk tinggal bersama, alasannya untuk meringankan beban Bapak yang memang hanya seorang SATPAM PT, belum lagi biaya sekolah adik-adikku. Tapi, aku tidak ingin selalu bergantung uluran tangan Bibi yang memang kerap membantu kami. Aku juga ingin sukses seperti Bibi, Bibilah salah satu panutanku selama ini. Walaupun kuliahnya dibiayai Bapak, tapi Bibi juga mulai merintis usahanya dan bekerja sambilan.

            Panggilan Bibi bergema dari ruang depan, aku tersentak dan menyeret koperku keluar kamar

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
CERPEN "YANG TERLUPAKAN" (SUCI WULANDARI)

Menjalani sebuah kehidupan tak harus selalu sempurna memiliki sebuah kekurangan adalah hal yang biasa dan wajar seperti Sawala yang pandai dalam bahasa asing dan yang mana Sawala sangat

06/12/2024 10:53 - Oleh Administrator - Dilihat 211 kali
CERPEN "BAYANG-BAYANG DI ANTARA KITA (SUCI WULANDARI, XII IPA 3)"

  Tema: Pencarian identitas Moralitas dan etika Kesehatan mental      Senja terpancar dengan lembut di atas taman kota. Lili duduk sendiri di bangku kayu,

15/10/2024 10:25 - Oleh Administrator - Dilihat 234 kali
CERPEN : "Hadiah Paling Berharga" PART 1 (Winda Mardian Putri, 2024)

Sore itu, matahari tersorot jelas memberikan cahayanya. Ditambah lagi dengan angin-angin yang menyambut setiap desakan panas yang menyingsing, terlihat seorang gadis kecil yang tengah m

05/08/2024 09:08 - Oleh Administrator - Dilihat 498 kali
JURNALISTIK : "MENGENAL LEBIH DEKAT PLG SEBELAT" (HERVINA FLORENSIA SIREGAR)

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orangdengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, ataumempelajari keun

13/06/2024 11:56 - Oleh Administrator - Dilihat 639 kali
SNBP 2024

Alhamdulillah 19 siswa smanju lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri Jalur Prestasi. Berikut daftar siswanya :

30/04/2024 09:25 - Oleh Administrator - Dilihat 571 kali
CERPEN : "KEPULANGAN" (Carol Falia Dungus, 2023)

Hari ini sekolah ku sangat padat aku pulang tepat jam 7 malam .Aku melepas lelahku sepulang sekolah dengan berbaring di tempat tidur sembari bermain ponsel tanpa mengganti seragam sekol

06/09/2023 08:45 - Oleh Administrator - Dilihat 1285 kali
Pawai Ta'aruf 1 Muharam (Tahun Baru Islam 1445 H) Tahun 2023

GEN Z SMAN 7 Bengkulu Utara Siap Hijrah Lebih Baik Alhamdulillah acara Pawai Ta'aruf 1 Muharam (Tahun Baru Islam 1445 H) berjalan lancar. Walau persiapan hanya 2 hari. Proses unt

27/07/2023 12:06 - Oleh Administrator - Dilihat 882 kali
CERPEN : "Semangat Terakhir"  (Oleh : Samaria Priskila K. J)

  Sepasang sepatu terlihat basah karena, hujan yang baru saja turun. Sudah satu jam Lori duduk di taman belakang sekolah, ia teringat dulu ketika sedang menunggu sahabatnya Luna.

13/06/2023 11:31 - Oleh Administrator - Dilihat 1084 kali
CERPEN : "Segumpal Kapuk Kebahagiaan" (Mutiara Putri Pembayun)

  Namaku Irah. Aku adalah gadis berusia 14 tahun. Gen ibu mengalir dalam tubuhku. Jika dibandingkan dengan anak seumuran denganku, aku termasuk anak dengan badan tinggi. Rambutku

31/05/2023 10:04 - Oleh Administrator - Dilihat 2408 kali
TITI KARYATI, S.Pd

Teman-teman, yuk kita berkenalan lebih lanjut dengan salah satu tim pengajar di SMA kita. Ciri khas beliau adalah murah senyum dan humoris. Beliau tak lain dan tak bukan adalah Ibu TITI

22/05/2023 09:53 - Oleh Administrator - Dilihat 810 kali