KEPULANGAN (Carol Falia Dungus, 2023)

Hari ini sekolah ku sangat padat aku pulang tepat jam 7 malam .Aku melepas lelahku sepulang sekolah dengan berbaring di tempat tidur sembari bermain ponsel tanpa mengganti seragam sekolah ku. Sedangkan ibu berada di dapur menyiapkan makan malam untuk ku. "Permisi.." suara itu terdengar dari pintu depan. Dengan spontan aku menuju pintu depan untuk membukakan pintu sembari menjawab " iya sebentar.." Saat pintu itu terbuka berdiri seorang pria dengan anak perempuan berambut ikal yang memeluk boneka beruang coklat. Melihat apa yang ada di hadapanku tubuhku serasa membeku semuanya seperti berada di dalam mimpi buruk. Aku terdiam dan dia yang ada di hadapanku pun tidak melakukan apa-apa selain menatap ku . Aku bertanya dalam hati , kenapa kenapa orang ini harus kembali?,kenapa..?,kenapa kami selalu menjadi pilihan yang terakhir?,setelah semua yang dia lakukan dia kembali beraninya dia . Tubuhku membeku tetapi hati ku seakan terasa terbakar. Ingin ku mengusirnya,memukulnya bahkan memakinya namun itu sangat sulit untuk ku lakukan. Ibu ku yang berada di dapur pun datang kedepan karena penasaran tidak ada suara. Ibuku berjalan sembari bertanya "siiapa nakk??" Melihat siapa yang ada di hadapannya dia terdiam sebentar dan menanggapi nya bisa saja tidak menampakkan ekspresi marah,kaget atau pun sedih. Aku muak dengan semuanya bagaimana dia bisa berlagak seperti itu kenapa ibuku itu tidak marah?, ku mohon buuu.. usirr saja dia setelah semua yang ia lakukan kepada kita bisa-bisanya ia ingin kembali. Ibu ku tersenyum kepada anak kecil itu dan menyuruhnya masuk sembari tersenyum. Aku menatap ibu dengan kesal . Aku tidak suka semua ini , aku sudah cukup muak dengan semuanya. Aku meninggalkan rumah dengan masih menggunakan seragam sekolah. Ibu memanggil ku tetapi aku tidak menghiraukan, aku berlari sekencang mungkin dengan air mata yang mengalir deras meninggalkan pria itu dan ibuku . Aku tidak tahu kemana aku akan pergi langkah ku terhenti pada sebuah toko buku lama .Aku duduk di depan toko buku dengan pikiran yang kacau. Sudah hampir 2 jam kepala ku penuh dengan pertanyaan kenapa dia datang?, siapa anak kecil itu?apa yang ibu pikir kan? Apa yang di lakukan nya di rumah ku? Setelah beberapa jam kakek pemilik toko buku menghampiri ku . "Lagi nungguin siapa dek kok sepertinya lama sekali". Aku hanya terdiam."

Saya punya sebuah cerita tentang pelanggan saya mungkin kamu ingin mendengarnya selagi menunggu. Suatu hari yang sudah sangat lama ada seorang anak SMA yang menjual buku-bukunya pada saya.Dari semua buku-bukunya dia memiliki satu buku favorit yang tidak begitu banyak di baca orang namun dia tetap menjual buku favorit nya itu dan uang yang dia dapat sebagian ia belikan buku-buku yang baru terbit. Lalu suatu saat sedang hujan dia datang kembali dengan basah kuyup sambil menanyakan buku favoritnya itu, aku sudah hampir lupa namun aku selalu mencatat buku buku yang masuk atau keluar. Dan ternyata buku itu masih ada di rak namun keadaan sudah sedikit usang karna benar benar tidak ada orang yang tertarik dengan buku itu. Ia langsung membuka beberapa halaman dan menemukan sepucuk surat. Surat itu adalah surat dari ayahnya yang mengatakan minta maaf sebab selalu melukai hatinya dan tidak bisa mengerti perasaan nya namun ayahnya selalu bangga kepada anaknya dan selalu menceritakan kehebatan anaknya kepada teman temannya. Ia menangis hingga tersedu-sedu di toko buku ku. ayah nya meletakkan surat itu di novel favoritnya karna ayahnya berfikir novel itu akan selalu bersama dia dan di buka.surat itu di tulis 6 tahun silam saat ia akan pergi keluar kota dan melanjutkan hidupnya. Aku tidak tau apa yang membuatnya tau akan surat itu dan mencarinya. Namun setelah beberapa menit ia dapat tenang memutuskan untuk membeli kembali novel favoritnya itu dan novel novel lamanya. Jadi maksudnya adalah seseorang bisa rela melepaskan sesuatu yang saat awal menjadi favoritnya tanpa merasakan apapun bahkan ia memilih sesuatu yang baru yang mungkin menjadi favoritnya yang baru. Itu semua sebelum ia mengerti betapa berharganya sesuatu yang menjadi favoritnya di awal dan ia belum benar-benar menemukan maknanya namun masih ada kesempatan untuk menjaga miliknya itu. Jika buku itu dapat berbicara menurut mu apakah ia akan menolak? Bayangkan buku itu ditinggalkan di rak buku usang selama 6 tahun loh. Menurutku tentu tidak, karna buku itu tau dia yang pertama menyukai nya sampai tidak ada orang yang menyentuhnya jadi pria itu adalah favorit buku itu." Aku tetap terdiam."sepertinya orang yang kamu tunggu tidak akan datang ya, sebaiknya kamu pulang karna malam semakin larut." Aku mengucapkan terimakasih lalu meninggalkan toko buku itu. Di jalan aku sedikit merasa tenang mendengar cerita kakek,namun apakah ia berhak mendapatkan kesempatan atau aku bisa menerima dan memperbaiki semuanya?. Aku sampai di pintu rumah dan mengetuk pintu. Pria itu membuka pintu dengan senyuman penyesalan sembari berkata " jika kamu tidak suka kami bisa pergi ". Melihatnya penuh penyesalan membuat tangisan ku pecah sambil memanggil nya " ayahhhh... tinggalahh..yahh." Pria itu ayah ku menangis .seorang pria menangis dan memeluku . Malam itu terasa sangat melelahkan. Sekarang hidup ku mungkin terasa lebih lengkap karna bagian dari kehidupan ku ku temukan kembali .

Aku tidak ingin egois bahwa sebenarnya aku sangat merindukan sosok seorang ayah hingga akhirnya aku melupakan yang lalu dan memulai sebuah cerita yang baru. Aku selalu mencoba untuk menatap ke depan bahkan sekarang aku tidak lagi perduli dengan pertanyaan kenapa ia kembali. Sekarang hanya bagaimana agar yang sekarang aku miliki tidak pergi. Bagaimana cara agar menjaga kami untuk tetap bersama sebagai keluarga aku, Ibu,ayah dan adik perempuanku.