TITI KARYATI, S.Pd Kembara Smanju (Episode: Kandidat Doktor-DOSEN UNIB, dari Kabupaten Tetangga itu Alumni Smanju-ETIS SUNANDI)
Kembara Smanju
(Episode: Kandidat Doktor-DOSEN UNIB, dari Kabupaten Tetangga itu Alumni Smanju-ETIS SUNANDI)
Assalamualaikum....
Semoga kesehatan dan keberkahan selalu menyertai kita.
Sobat cerdas, sudah pada daftarkan? Mantap...
Yang dari Marga Sakti Sebelat, Karang Pulau, Ulok Kupai, Napal Putih, Lais, Air Rami, Mukomuko, bahkan Medan pokoknyo yang merantau dan harus kos, tak usah bingung dan takut ya. Pengalaman Ibu dokter (ngebet bercita-cita jadi dokter eh palah jadi dosen he..he) semoga bisa menginspirasi kalian. Yuk kita simak.
Etis Sunandi. Kini sebagai dosen Statistika FMIPA Universitas Bengkulu dari Desember 2012 hingga sekarang. Beliau adalah alumni SMANJU BKL UTARA tahun 2005. Pernah menjadi dosen tamu di Fakultas Teknik Universitas Indonesia(UI). Sekarang sedang mengambil studi S-3 di Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Pertengahan tahun 2019, saya beruntung Alhamdulillah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S3 ke Bogor lagi.. akhirnya saya bisa kembali ke kota hujan ini. Sampai saat ini saya masih berjuang.
Mohon doakan saya semoga segera meraih gelar Doktor… aamiin”
Aamiin. Semoga sukses ya Bu Dosen.
Untuk sampai ditahap ini, tentu saja tidak pakai bim salabim dan abrakadababra ya sobat cerdas.
Perempuan tanguh, yang merupakan kakak kandung dari alumni kita juga ,
Fande Prima Putri sekaligus istri dari Mulad Subagio, alumni
Smanju Bkl Utara angk. 2006, ini tentu pernah mengalami masa-masa “getir” dalam meraih mimpinya. Ia sempat galau dan bingung tatkala harus hidup di perantauan. Jauh dari orangtua saat di jenjang SMA dan saat kuliah. Apa yang ia pikir berat dan sulit saat awalnya, ternyata setelah dijalani terasa mudah dan menyenangkan. (Tuh...kan, makanya jangan berpikir yang lucu-lucu dulu apalagi yang parno-parno eh jangan pesimis dulu maksudnya)
Sulung dari tiga bersaudara ini menghabiskan masa kecilnya di Desa Rami Mulya Kec. Air Rami Kab. Mukomuko. Prestasi akademiknya luar biasa. Kategori “TERBAIK/BINTANG KELAS” selalu ia raih dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Menurutnya, hal ini bisa ia raih karena kedua orangtuanya (walaupun sibuk, ibu dan bapaknya sebagai ASN) namun mereka tetap berusaha mendampingi buah hati saat sedang belajar. Saat jauh dari ortu...kita akan merasa dekat, karena seolah olah ada ortu yang tersenyum membersamai kita. Memantau sepak terjang kita. Dan disiplin waktu yang diterapkan oleh orang tua membekas dalam jiwa dan raga.
“Sekarang kalau ingat, saya salut dengan orang tua saya. Beliau rela tidak melakukan aktifitasnya demi mengajari atau sekedar menemai saya belajar”.
Nah tu..perlu kita contoh ya guys...untuk para orang tua (khususnya saya he..he) yah minimal nengokin..sssttt tapi jangan sambil main HP lho ya. Ntar anaknya iri hihi).
Sejak sekolah, Mbak Etis ini sudah terbiasa berorganisasi dan terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan positif lainnya. Di SMP ia pernah menjabat sebagai KETUA OSIS (ternyata satu alumni dengan saya hhh. Untuk Bapak/Ibu Guru di SMPN 5 Mukomuko, salam takzim dari kami berdua. Terima kasih untuk semuanya).
Di SMA, semakin ia kembangkan potensi akademik dan nonakademiknya. Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) yang sejak SMP ia ikuti, ia lanjutkan kembali di SMA. Pramuka, Volly, Basket, OSN Kimia, pokoknya tidak KW...KW, totalitas deh, sehingga berbagai kejuaraan bisa ia raih. Ia pun kembali aktif di organisasi bergengsi sebagai Wakil Ketua OSIS.
“Saya berkesempatan mengikuti perlombaan2 dalam kegiatan SAKA Bhayangkara tingkat Bengkulu Utara. SMAN Putrihijau menjadi juara umumnya. Itu sangat berkesan bagi kami”
Mbak Etis saat SMA gimana sih, Bu Titi?
Oh..waktu SMA? Beliau itu sering tidak percaya diri sih he..he (padahal saya belum gabung jadi guru SMA saat itu) Yuk ah kita dengar penuturan Mbak Etis yang ramah, pintar, penuh semangat dan enerjik ini.
“Saya masuk dikelas unggul. Waktu itu satu kelas hanya 20 atau 25 siswa (saya lupa pastinya). Yang katanya siswa pilihan2 dari beberapa SMP. jujur waktu itu saya gk siap dikelas itu. Walaupun saya terlihat anak periang tapi sebenrnya saya gk PeDean juga. Awal saya berpikir wah bakal berat di kelas ini nih. Saya menyemangati diri sendiri: perlu dicoba. InsyaAllah kalo kita melakukan yg maksimal, Allah akan kasih hasil yg terbaik. Motto ini yg saya pegang. Alhamdulillah saya masih menjadi bintang kelas”
Qodarullah, di akhir masa SMA ia lulus di Unib ambil matematika, via jalur PPA (kalau sekarang SNMPTN). Setelah lulus S1 (wisudawan termuda lho), Ia lanjut S2 Statistika di IPB dengan Beasiswa Bakrie Graduated Fellowship (BGF). Mengapa memilih statistika? Menurutnya, karena statistika salah satu bagian dari matematika yang down to earth. Kegunaannya terlihat di depan mata. Beliau tamat S2 dengan tepat waktu. Ayo siapa lagi yang mau ikutin jejaknya bu dosen?
Wah...bakalan panjang ini ceritanya kalau tidak diakhiri. Padahal masih banyak yang perlu kita kupas tuntas.
Oke teman-teman hebat, pokoknya nggak bakalan nyesel deh kalian memilih SMANJU. Yang dari luar zonasi semoga betah dan nyaman. Kami siap memberikan layanan prima. Semoga Allah memberikan kita kekuatan, kesehatan, dan kesempatan untuk menuntut ilmu hingga akhir hayat.
Untuk Mbak
Etis Sunandi maturnuwon untuk teladan baiknya, sukses S3nya. Kalau pulang kampung, singgah sejenak ke sekolah ya
OKE...siap2 nih mo jadi warga negara yang baik (PILKADES...jangan lupa nyoblos).